Setiap mekanik dipastikan punya patokan dalam menentukan suatu ukuran di berbagai part mesin. Tentu saja berdasarkan riset dan pengalaman yang telah dilalui selama ini.
Jadi tidak dapat disebut spekulasi. Semua mempunyai pertimbangan teknis. Seperti juga saat memodifikasi exhaust atau lubang buang yang notabene memegang peranan penting dalam kinerja mesin dua langkah.
“Memang ada batas toleransi berdasar ujicoba selama ini, termasuk hitungan teoritis, “terang Yusron, tuner berbendera Alifka Motor dengan joki kenyang prestasi, Eko Chodox asal Semarang.
Sebelum masuk ke modifikasi exhaust, perlu dipahami catatan penting yang menjadi pijakan yaitu, spesifikasi mesin Suzuki RG Sport dengan diameter piston yang 54 mm dan stroke pendek (48,8 mm) menciptakan ciri tenaga yang cepat-cepat alias gampang menggapai RPM atas.
Mengacu pada konteks ini, maka diplot karakter exhaust yang fokus di putaran atas hingga tinggi exhaust diukur dari bibir silinder ada pada 23,3 mm dengan bentukan mirip trapesium. Alhasil, segala sesuatu memang mutlak saling menyesuaikan sehubungan langkah optimalisasi.
“Jangan lupa, lebar exhaust juga tidak kalah penting. Yang ini saya pakai pijakan teori Graham Bell dimana 76 persen dari diameter piston, “tegas Yusron sambil menunjukkan buku Two Stroke Performance Tuning.
Jadi didapat lebar exhaust kisaran 41 mm. “Terpenting berani memaksimalkan hentakan mesin di RPM bawah, utamanya saat start hingga 50 meter pertama. Tidak boleh takut. Disini kunci agar top-speed diatas rata-rata, “timpal Eko Chodox yang punya best-time 7,8 detik untuk jarak 201 meter di kelas Bebek 2 Tak Tune Up s/d 116 cc.
Lagi-lagi sebagai efek power yang cepat-cepat tadi, perbandingan kompresi cukup safety dibuat 1 : 7,1 dimana headcylinder dipapas 2,8 mm, sedang blok masih orsi.
Lagi-lagi sebagai efek power yang cepat-cepat tadi, perbandingan kompresi cukup safety dibuat 1 : 7,1 dimana headcylinder dipapas 2,8 mm, sedang blok masih orsi. Bertahan dengan karbu standar pabrikan tentu tak mungkin. Karena bahan bakar dan oksigen yang mengalir bakalan kurang. Tak mumpuni, Penggantinya adalah Mikuni 34.
SPEK KOREKAN:
KARBURATOR : Mikuni PJ 34
MAIN JET : 162
PILOT JET : 58
RASIO : Kitaco
CDI : Satria 120
KNALPOT : YY Pang Malaysia
FINAL GEAR : 13-40 (201 M) dan 15-37 (402 M)
No comments:
Post a Comment